HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK
Abstract
Latar Belakang : Katarak merupakan keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening
menjadi keruh. Bila lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh pada serabut atau di
dalam kapsul lensa maka penglihatan akan menjadi berkabut atau tidak dapat melihat sama sekali.
Tindakan operasi merupakan salah satu pilihan terapi dan merupakan pengalaman yang menakutkan
bagi Sebagian besar pasien sehingga mengakibatkan kecemasan.
Tujuan : tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pasien pre operasi katarak di balai kesehatan mata masyarakat cikampek.
Metode Penelitian : Rancangan penelitiannya adalah observasional analitik menggunakan
pendekatan cross sectional. Responden penelitian sebanyak 87 responden dengan menggunakan
teknik accidental sampling. Intrumen yang digunakan yaitu kuesioner Amsterdam Preoperative
Anxiety and Information Scale (APAIS) untuk tingkat kecemasan dan dukungan keluarga
menggunakan kuesioner baku dari Nursalam, yang dimodifikasi oleh peneliti Nurwulan. Analisa data
menggunakan uji chi square.
Hasil Penelitian : Dukungan keluarga sebanyak 74,7% responden memiliki dukungan keluarga yang
tinggi dan tingkat kecemasan sebanyak 77,1% responden mengalami kecemasan ringan. Uji chi
square mendapatkan nilai p-value = 0,001 lebih kecil dari nilai α = 0,05.
Kesimpulan : terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi katarak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek